- Tituit

Sabtu, 29 September 2012

ALLAH MENGUMPULKAN MANUSIA DI PADANG MAHSYAR



  
Pada  hari qiyamat nanti, setelah semua makhluk dibangkitkan dari dalam kuburnya masing-masing, Allah akan menggiring mereka dan mengumpulkannya pada sebuah tempat yang disebut dengan Padang Mahsyar. Mereka berkumpul ditempat itu untuk menjalani hisab atau perhitungan dari  Allah atas segala amal perbuatan yang telah dilakukannya  selama  hidup  di dunia.
Ketika manusia dibangkitkan dari dalam kuburnya itu tanpa mengenakan pakaian sehelaipun, dan bentuk tubuh serta wajah mereka juga  bermacam-macam, menurut  baik dan  buruknya amal perbuatan mereka masing-masing. Sebagian mereka ada yang  wujudnya seperti  kera, babi, matanya buta, mulutnya bisu, dan lain sebagainya. Merekapun sama berkata :”Inilah dia, sebagaimana yang telah dijanjikan  oleh Allah, dan  inilah  bukti yang menunjukkan kebenaran Rasulullah SAW”.

KEADILAN UMAR BIN KHATHTHAB RA.



Khalifah Umar bin Khaththab ra . adalah seorang  khalifah pengganti Khafilah  Abu Bakar Ash Shiddiq ra., yang terkenal wara’ dan sangat adil dalam memimpin rakyatnya. Sebelum wafat Khalifah Umar bin Khaththab ra., agar memimpinnya digantikan oleh anak orang yang telah mendapat  ridha Rasulullah SAW.  Ketika  beliau akan  wafat.
Dan diantara keenam orang itu adalah Utsman bin  Affan, Ali bin  Abi Thalib, Thalhah bin  Ubaidillah, Zubari bin  Awwaam, Sa’ad bin Abi  Waqqash  dan Abdur Rahman bin  Aufra. Khalifah  Umar bin Khaththab ra  juga berpesan kepada para sahabatnya agar putranya yang bernama Abdullah diikut sertakan dalam musywarah itu tetapi  hanya sekedar  untuk dimintai pendapat bukan untuk dipilih. Disamping itu, beliau juga berpesan agar selama sidang musyawarah hingga selesai, yang menjadi Imam shalat adalah Shuhaib  bin Sannan Arrumi.
Itulah pesan seorang Khalifah yang sangat adil dan wara’ serta menjauhkan unsur kekeluargaan.

KISAH LAHIRNYA NABI MUHAMMAD SAW




Sejak Rasulullah SAW  masih berada   di dalam  kandungan  ibunya, Siti Aminah, Allah
telah menunjukkan keagungan-Nya yang diberikan kepada beliau SAW., dimana ibunya  tidak pernah merasa letih ataupun lelah, bahkan kesakitan sebagaimana yang dialami oleh ibu-ibu lain yang sedang hamil. Bahkan ketika Rasulullah SAW dilahirkan, ibunya tidak merasakan  sakit sedikitpun, bahkan perasaannya sangat  tenang.
            Rasulullah SAW. Lahir ke dunia dalam keadaan sudah dikhitan. Ketika disusukan kepada  Halimatus Sa’diyah, sebelumnya telah kering air susunya. Tetapi ketika menyusui Rasulullah, air susunya tiba-tiba melimpah.
            Selain itu, beberapa berhala yang ada disekitar Ka’bah  tiba-tiba jatuh dari tempatnya dalam keadaan bersujud, dan pepohonan yang tadinya mongering tiba-tiba tumbuh daunnya dan menghijau. Semua makhluk bersuka cita menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.
            Api sesembahan kaum Majusi di Persia  tiba-tiba padam selama empat puluh tahun, padahal api itu tidak pernah padam sebelumnya. Dan masih banyak lagi mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai bukti keagungan dan kemuliaan Allah.


RAJA NAMRUD DAN SEEKOR NYAMUK



            Raja Namrud adalah seorang raja yang hidup pada masa Nabi Ibrahim as.  Karena dan kekuasaan yang ia miliki,  raja Namrud menjadi seorang raja yang  zalim dan sombong. Bersamaan dengan itu, Allah mengirimkan seorang malaikat dalam wujud burung dan panah raja  Namrud itu mengenai burung tersebut hingga berdarah. Setelah mengetahui bahwa panahnya itu berhasil, maka Namrud pun berkata : “Nah,  sekarang akulah raja segalanya. Aku telah membunuh Tuhan disyurga”.
            Walhasil, Namrud pun semakin sombong dan kezhalimannya pun semakin menjadi-jadi, bahkan  tak berperikemanusiaan lagi.  Maka untuk menunjukkan kekuasaan-Nya, Allah SWT lalu mengirimkan makhluk yang lemah kepada Namrud, yaitu seekor nyamuk. Allah mau menunjukkan bahwa meskipun nyamuk itu adalah makhluk yang lemah, tetapi ia lebih kuat daripada diri Namrud.
            Akhirnya, Namrud pun jatuh sakit dan sakitnya itu semakin bertambah parah. Bahkan ia tidak dapat tidur jika kepalanya belum  dipukuli oleh pelayan-pelayannya. Dan ketika nyamuk itu telah selesai memakan otaknya, bagian depan kepala Namrud menjadi terbuka, dan keluarlah seekor binatang besar dari dalam kepalanya, sehingga Namrudpun  mati karenanya.


UNTA YANG MENGADU KEPADA RASULULLAH SAW




Diriwayatkan dari Abdullah bin  Jafar ra, ia berkata : “Pada suatu hari  Rasulullah SAW, pernah memboncengku di belakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuai yang tidak akan aku ceritakan kepada siapapun diantara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. Beliau lalu masuk ke dalam kebun salah seorang laki-laki Anshar. Tiba-tiba di tempat itu ada seekor unta . Ketika Rasulullah SAW melihatnya, unta itu merintih dan  bercucuran  air matanya. Rasulullah SAW. Kemudian mendatangi unta itu seraya mengusapnya tangan beliau, dari perut sampai ke punuh dan tulang telinga unta itu, maka menjadi tenanglah unta itu. Kemudian beliau SAW bersabda : “Siapakah pemilik unta ini ?” Lalu datanglah seorang pemuda  Anshar seraya berkata : “Unta itu milikku, wahai Rasulullah”. Rasulullah SAW bersabda pula : “Tidakkah engkau bertaqwa kepada Allah dalam  binatang ini, yang telah dijadikan sebagai  milikmu oleh Allah. Binatang ini telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar disebabkan membebani punggungnya dengan beban yang terlampau berat”.
Hal ini membuktikan bahwa Rasulullah SAW itu sangat menaruh rasa belas kasih kepada binatang.  Karena berbelas kasih kepada binatang itu adalah termasuk salah satu bagian dari sikap untuk mewujudkan nilai-nilai  Ar Ra’uuf dalam diri hamba-hamba-Nya.